Sebelumlanjut pada proses penanam padi, sebaiknya pastikan terlebih dulu Anda sudah memilih tanaman padi yang memiliki daun 2-3 helai dan berumur kurang dari 2 minggu. Buat lubang kecil dengan kedalaman 15 cm, setelah itu lakukan penanaman seperti biasa. Untuk 1 lubang Anda bisa menanam bibit padi tersebut sebanyak 1-2 tanaman saja. Perawatan Padi Saatsedang menanam wajib bagi para pemula untuk mengantur jarak antara satu bibit dengan bibit lain, menurut studi riset pertanian indonesi pembagian jarak menjadi faktor penentu tumbuh kembangnya bibit padi tersebut. Untuk wilayah lahan tanam yang kurang subur sebaiknya berjarak tanam 25 cm tiap bibit, sedangkan untuk tanah yang subur Namun jika kamu ingin tahu caranya, berikut beberapa cara menanam padi yang mudah untuk kamu pahami dan mampu menghasilkan panen yang melimpah. 1. Gunakan benih padi berkualitas. Untuk menghasilkan panen padi yang melimpah, tentu saja kamu harus menyiapkan benih tanaman padi yang berkualitas unggul. Kamu bisa membeli benih padi di toko 1Klasifikasi Padi; 2 Cara Menanam Padi. 2.1 Pengolahan tanah; 2.2 Pemilihan benih padi unggul; 2.3 Persemaian padi; 2.4 Tahapan cara menanam padi; 2.5 Penyiangan lahan padi; 2.6 Cara pemupukan padi; 2.7 Perlindungan tanaman padi terhadap hama dan penyakit; 2.8 Berikut merupakan hama dan penyakit yang menyerang padi; 3 Hama Padi. 3.1 Penggerek Batang; 3.2 Hama Bereng Untukitu, berikut ini adalah beberapa jenis padi yang ditanam oleh orang Indonesia. 1. Padi Hibrida. Padi hibrida adalah salah satu jenis padi yang mana menjadi jenis yang sekali tanam, Hasil dari padi hibrida ini cukup maksimal jika dibandingkan dengan lainnya. Untuk besaran panennya bisa dua kali lebih besar dari padi jenis lain. uz86IB. JAKARTA, - Beras hitam mengandung mineral dan senyawa fenolik yang tinggi. Beras hitam berasal dari tanaman padi hitam. Permintaan beras hitam cukup tinggi, tapi produktivitasnya masih relatif rendah dibanding jenis beras lainnya. Baca juga Cara Menanam Padi Organik agar Hasil Panen OptimalJika dilihat dari segi ekonomi, beras hitam merupakan komoditas menjanjikan. Maka itu, budi daya tanaman padi hitam bisa menjadi pilihan komoditas pertanian yang prospeknya bagus. Lalu, bagaimana cara menanam padi hitam agar produktivitasnya tinggi? Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Senin 3/10/2022, berikut penjelasan selengkapnya. Persiapan benih Pixabay/cerpis Beras hitam merupakan hasil panen tanaman padi hitamSebelum mulai menanam padi hitam, benih harus disiapkan terlebih dahulu. Benih yang digunakan harus bersertifikat, memiliki daya kecambah tinggi, dan tidak terserang hama maupun itu, rendam benih dalam air bersih, kemudian tambahkan garam dapur 30 gram/liter air. Benih yang mengapung diambil dan dibuang. Benih yang digunakan hanyalah benih padi yang tenggelam. Baca juga Cara Membuat Jamur Jakaba, Pakai Air Cucian Beras Persiapan lahan Selanjutnya, lakukan pengolahan lahan terlebih dahulu. Lahan yang digunakan untuk menanam harus dibersihkan dari gulma dan digemburkan sehingga tanaman padi akan tumbuh baik. Penanaman padi Penanaman bisa dilakukan setelah dua sampai tiga kali hujan. Untuk tanaman padi hitam yang tertata, sebaiknya gunakan jarak tanam. Jarak tanam yang dianjurkan, yaitu 20 x 20 cm, 15 x 20 cm, atau menggunakan sistem jajar legowo 21 20 x 20 x 40 cm. Cara menanam padi hitam adalah membuat lubang tanam sedalam dua sampai tiga sentimeter sert isi setiap lubang tanam sebanyak empat sampai lima butir per lubang. Baca juga Mengenal Hama Penggerek Batang Padi dan Cara Mengendalikannya 5 Cara Menanam Padi yang Benar agar Menguntungkan Foto Pexels/Sergei merupakan makanan pokok bagi masyarakat Asia, termasuk di Indonesia. Dalam dunia pertanian, pengetahuan cara menanam padi dengan benar adalah aset yang berharga. Pasalnya, tanaman padi memerlukan perawatan khusus dalam proses penanamannya agar dapat menghasilkan panen yang berkualitas dan menguntungkan. Pertanyaannya, bagaimanakah cara menanam padi yang baik dan benar agar hasilnya memuaskan? 5 Cara Menanam Padi5 Cara Menanam Padi yang Benar agar Menguntungkan Foto Pexels/Tom tingginya tingkat konsumsi masyarakat Indonesia dengan padi maka diharapkan semakin bertambahnya petani yang mengembangkan budidaya tanaman padi ini. Dikutip dari Budidaya Padi Oryza Sativa dalam Wadah dengan Berbagai Jenis Pupuk pada Jenis Tanam Berbeda, Armaeni Dwi Humaerah 2013200, berikut adalah langkah langkah-langkah cara menanam padi yang baik sehingga dapat Menyiapkan lahanLahan merupakan salah satu komponen terpenting. Jadi, sebelum menanam padi, siapkan terlebih dahulu lahan kosong yang subur yang dan sudah dibersihkan dari rumput liar dan gulma yang meningkatkan kesuburannya, tanah dialiri air hingga gembur dan lunak kemudian dibajak menggunakan traktor. Aliri dengan air kembali setinggi 5-10 cm, dan biarkan menggenang dalam media tanam selama 2 minggu supaya racun-racun yang ada dalam media dapat dinetralkan oleh PembibitanSelanjutnya, siapkan lahan semai. Sebar benih padi dan rendam hingga 2 hari sampai berkecambah di tempat persemaian. Kemudian berikan pupuk urea dan TSP, masing-masing 10 gram untuk setiap PenanamanSetelah 12 sampai 14 hari bibit sudah siap tanam. Setelah itu, pindahkan bibit dari lahan semai ke lahan tanam. Pemindahan harus dilakukan dengan hati-hati pada lubang yang berurukuran kurang lebih 26x26. Khusus tanaman padi dalam satu lubang biasanya dimasukan dua bibit sekaligus. Masukkan akar padi membentuk huruf L dan di kedalaman 1-15 PerawatanUntuk perawatan dibutuhkan keteltian yang lebih, karena jika lalai maka hasil panen akan kurang penyiangan dalam dua minggu pengairan yang wajar supaya tidak berlebihan atau pemupukan setelah 7-15 hari dengan munggunakan pupuk urea dan TSP dengan 10050 per hektare. Pemupukan dilakukan setelah 25-30 hari dengan pupuk urea dan phonska dengan 50100 per PemanenanJika sudah mulai menguning dan merunduk maka saat itulah padi siap dipanen. Jangan sampai terlambat jika sudah ada tanda-tanda tersebut, karena jika terlambat maka padi akan rapuh dan cara menanam padi yang benar agar menguntungkan. Pada akhirnya, kesuksesan dalam bercocok tanam padi bukan hanya diukur dari jumlah panen, tetapi juga dari kemampuan kita untuk mewariskan tanah yang subur dan kehidupan yang sejahtera kepada generasi mendatang. Bian 3 menitCara menanam padi yang baik dan menguntungkan harus kamu ketahui dengan benar supaya hasilnya memuaskan. Jangan sampai, padi yang sudah kamu tanam gagal panen. Sahabat 99, apakah kamu tertarik menanam padi? Padi adalah salah satu tanaman budidaya yang merupakan tumbuhan penghasil beras. Beras merupakan kebutuhan utama berbagai negara Asia tak terkecuali bagi masyarakat di Indonesia. Sebagian orang yang sudah terbiasa menanam padi di persawahan mungkin tidak akan merasa kesulitan. Terutama bagi para petani yang sehari-hari mengolah sawah mulai dari menanam hingga masa panen. Hanya saja, tidak semua orang paham bagaimana cara menanam padi yang baik dan menguntungkan, lo. Apakah kamu salah satunya? Jika iya, jangan cemas karena kamu bisa mengikuti secara lengkap dari awaln tanam sampai panen. Melansir situs Kementan dan sumber lain, simak langkah-langkahnya di bawah ini! 1. Pemilihan Benih Padi Pemilihan benih padi merupakan hal penting sebelum melakukan proses penanaman. Melansir berbagai sumber, padi yang berkualitas akan memengaruhi tingkat keberhasilan, Sahabat 99. Cara memilih benih padi Lakukan pengujian dengan merendam 100 butir benih dalam air selama dua jam. Jika 90 persen butir benih berkecembah, artinya berkualitas unggul. Benih yang tidak mengambang dengan larutan ZA 20 g termasuk sebagai benih unggul. Cek juga ketahanan terhadap hama dan penyakit. 2. Persiapan Media Tanam Cara menanam padi yang benar selanjutnya adalah persiapan media tanam. Media tanam yang baik adalah kunci keberhasilan menanam tanaman tersebut. Kamu juga bisa menanam padi di sawah, polybag, hingga hidroganik tergantung kebutuhan. Cara persiapan media tanam padi Siapkan lahan untuk menanam padi. Bersihkan dari gulma atau rumput liar dengan cara dicangkul atau dicabut. Tanah yang kering dialiri air supaya gembur. Bajak dengan traktor, sapi, atau secara manual dengan cara dicangkul. Setelah itu, genangi lahan dengan air hingga ketinggian 5 cm hingga 10 cm. Tunggu media tanam yang tergenang air selama dua minggu untuk menetralisir racun. 3. Persemaian Cara menanam padi yang baik dan menguntungkan adalah melakukan proses persemaian atau pembibitan. Persemaian adalah tempat atau areal untuk memproses benih menjadi bibit yang siap ditanam. Proses ini terbilang penting dan harus kamu perhatikan seksama. Cara persemaian padi Lakukan persemaian di media khusus atau secara langsung di sawah. Persemaian dilakukan 25 hari sebelum masa tanam. Berikan pupuk urea dan pupuk TSP masing-masing 10 gram untuk per satu meter persegi. Setelah persemaian sudah siap, kamu bisa memindahkannya ke lahan utama. 4. Cara Menanam Padi Cara menanam padi yang baik dan menguntungkan adalah proses penanaman setelah benih padi yang disemai tumbuh sempurna. Ciri-ciri benih yang baik usai proses persemaian adalah jumlah daun 5 sampai dengan 6 helai, tinggi daun 22 cm hingga 25 cm, dan batang bawah besar serta keras. Lantas, bagaimana cara menanam padi? Cara menanam padi yang baik dan menguntungkan Pindahkan bibit dari lahan semai ke lahan tanam dengan hati-hati jangan sampai merusak tanaman. Masukkan bibit atau benih perlahan ke bagian lubang yang telah kamu siapkan. Sebaiknya dua atau tiga benih hanya untuk satu lubang tanam dengan kedalaman 2 cm hingga 15 cm. Kamu juga bisa menanam padi dengan sistem jajar legowo 21 atau 41. Sistem jajar legowo mampu meningkatkan produksi tanaman padi apalagi jika dengan benih yang muda, Sahabat 99. Cara menanam padi jajar legowo Cara menanam padi jajar legowo 21 adalah berselang-seling dua baris dan satu baris dikosongkan. Lahan tidak berteras/kemiringan lahannya 3 m, Takaran pemberian pupuk di tambah 10 persen-20 persen dari takaran pada cara tanam padi tegel. Lahan digenang pada umur 7 hari setelah tanam untuk menekan pertumbuhan gulma jika tidak disemprot herbisida. Barisan tanaman searah matahari. 5. Perawatan Usai menanam, kamu harus melakukan perawatan yang tepat. Mulai dari penyiangan dua mingu sekali. Kemudian, lalukan pengairan sesuai kebutuhan supaya tanaman tetap mendapat air dan tidak kering. Lalu pemupukan saat usia satu minggu dengan pupuk urea dan TSP. Pemupukan berlanjut setelah usia 30 hari setelah penanam dengan menggunakan pupuk yang memiliki unsur NPK atau urea. Untuk NPK, kamu bisa menggunakan pupuk Phonska. 6. Pengendalian Hama Hama yang sering melanda tanaman padi adalah belalang, tikus, wereng, hingga walang sangit. Untuk mencegahnya, kamu bisa memberikan pestisida organik. Gunakan orang-orangan sawah untuk mencegah datangnya burung. 7. Pemanenan Saatnya kamu menunggu proses panen. Kamu bisa melihat ciri-ciri padi siap panen secara mudah, Sahabat 99. Ciri-ciri padi yang siap panen 95 persen padi menguning dan merunduk. Padi terasa keras dan berisi. Padi telah berusia hingga 35 hari sesudah berbunga. Sebagian dau mati atau kering. Kadar air gabah pada waktu panen 22 persen hingga 24 persen. Kerontokan gabah dengan remah tangan 25 persen hingga 30 persen. Cara memanen padi adalah dengan cara tradisional, ani-ani menggunakan pisau kecil, sabit, mekanik, hingga menggunakan mesin combine harvester. Setelah itu, jemur selama 2 hingga 3 hari kemudian simpan di area yang bersih dan kering. *** Semoga bermanfaat, ya! Simak artikel menarik lainnya di Berita Indonesia. Kunjungi untuk menemukan rumah impianmu! Halo Kawan Mastah, selamat datang di artikel panduan menanam padi terlengkap yang akan membuatmu menjadi ahli dalam bercocok tanam padi. Padi merupakan makanan pokok bagi orang Indonesia, oleh karena itu, mengetahui cara menanam padi adalah sangat penting. Artikel ini akan membahas langkah demi langkah cara menanam padi agar hasil panen kamu maksimal. 1. Pilih Jenis Padi yang Tepat Sebelum memulai menanam padi, kamu harus memilih jenis padi yang tepat untuk ditanam di lokasi kamu. Ada beberapa jenis padi yang biasa ditanam di Indonesia, seperti Jenis Padi Deskripsi Padi Varietas Unggul Padi yang dihasilkan dari teknik pemuliaan tanaman sehingga memiliki sifat unggul seperti tahan terhadap hama dan penyakit serta memiliki produktivitas tinggi. Padi Lokal Padi yang telah menjadi bahan makanan pokok selama berabad-abad di Indonesia dan turun-temurun diwariskan dari generasi ke generasi. Padi Hibrida Padi yang dihasilkan dari persilangan dua varietas padi yang berbeda dengan tujuan menghasilkan sifat yang lebih unggul. Pilihlah jenis padi yang sesuai dengan kondisi lingkungan di lokasi kamu dan jangan lupa untuk mempertimbangkan keuntungan dan kerugiannya. 2. Siapkan Lahan Tanam Setelah memilih jenis padi yang tepat, langkah selanjutnya adalah menyiapkan lahan tanam. Pastikan bahwa lahan yang kamu pilih bisa menjamin keberhasilan panen padi. Beberapa hal yang harus diperhatikan saat menyiapkan lahan tanam antara lain Pilih lahan yang cukup terbuka dan mendapatkan cahaya matahari secara langsung Pilih lahan yang memiliki ketinggian yang cukup agar meminimalisir risiko banjir Pastikan pH tanah sesuai dengan jenis tanaman yang akan ditanam Bersihkan rumput-rumput liar dan bebatuan yang ada di lahan tanam Gunakan pupuk organik atau pupuk buatan agar tanah menjadi subur dan cocok untuk menumbuhkan padi 3. Persiapan Benih Benih padi yang baik sangat penting untuk menjamin keberhasilan panen. Pastikan bahwa benih yang kamu gunakan memiliki kualitas yang baik dan berasal dari sumber yang terpercaya. Beberapa hal yang harus diperhatikan saat mempersiapkan benih antara lain Pilih benih yang sehat dan tidak cacat Periksa tanggal kadaluarsa benih Bersihkan benih dari kotoran atau sampah Simpan benih di tempat yang kering dan sejuk agar tetap awet dan tidak cepat rusak 4. Penanaman Benih Padi Selanjutnya adalah tahap penanaman benih padi. Beberapa hal yang harus diperhatikan saat menanam benih antara lain Buat lahangan-lahangan dengan jarak yang cukup agar tanaman dapat tumbuh dengan optimal Tanam benih sejajar dan pada kedalaman yang sama Jangan terlalu rapat dalam menanam benih 5. Penyiraman Secara Teratur Setelah menanam benih, penting untuk melakukan penyiraman secara teratur. Selama masa pertumbuhan, tanaman padi membutuhkan air yang cukup agar dapat tumbuh optimal. Pastikan bahwa penyiraman dilakukan secara teratur dan jangan sampai terlalu kering atau terlalu basah. 6. Penyiangan Rumput-Rumput Liar Rumput liar dan gulma dapat mengambil nutrisi dari tanaman padi dan menurunkan produktivitas panen. Oleh karena itu, penting untuk melakukan penyiangan secara berkala agar tanaman padi dapat tumbuh dengan optimal. Lakukan penyiangan sebelum rumput tumbuh terlalu besar agar lebih mudah dan efektif. 7. Pemupukan Pemupukan merupakan salah satu tahap penting dalam menanam padi agar tanaman tumbuh subur dan produktif. Pastikan bahwa pemupukan dilakukan secara teratur dan menggunakan pupuk yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. 8. Pengendalian Hama dan Penyakit Pengendalian hama dan penyakit sangat penting untuk mencegah kerugian pada panen padi. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengendalikan hama dan penyakit antara lain Menguatkan kekebalan tanaman dengan pemupukan yang tepat Memanfaatkan predator alami untuk mengendalikan hama Menggunakan pestisida yang aman dan sesuai dengan kebutuhan tanaman 9. Pemangkasan Pemangkasan merupakan salah satu teknik yang dapat meningkatkan hasil panen padi. Pemangkasan dilakukan dengan cara memotong bagian atas batang padi sehingga sumber nutrisi tidak terbuang ke batang yang tidak produktif. 10. Panen Padi Setelah tanaman padi mencapai masa panen, langkah selanjutnya adalah melakukan panen padi dengan benar. Beberapa hal yang harus diperhatikan saat melakukan panen antara lain Pilih waktu panen yang tepat agar kualitas dan jumlah gabah maksimal Gunakan alat panen yang tepat agar gabah tidak rusak atau tercecer Simpan gabah dalam tempat yang kering dan sejuk agar tetap awet dan tidak cepat rusak 11. Pengeringan Gabah Setelah melakukan panen, langkah selanjutnya adalah mengeringkan gabah padi. Pengeringan dilakukan untuk mengurangi kadar air di dalam gabah sehingga menjadi lebih tahan lama dan tidak mudah busuk. Beberapa hal yang harus diperhatikan saat melakukan pengeringan gabah antara lain Pilih tempat pengeringan yang bersih dan kering Jangan menumpuk gabah terlalu tebal agar proses pengeringan berjalan efektif Periksa kadar air gabah secara berkala agar tidak terlalu kering atau terlalu basah 12. Penyimpanan Gabah Setelah gabah padi benar-benar kering, langkah terakhir adalah menyimpan gabah padi dengan benar. Beberapa hal yang harus diperhatikan saat menyimpan gabah antara lain Pilih tempat penyimpanan yang bersih dan kering Gunakan wadah yang rapat agar gabah tidak terkontaminasi oleh hama atau kotoran lainnya Masukkan silika gel di dalam wadah penyimpanan agar gabah tetap kering dan tidak berjamur 13. Cara Menjaga Kesuburan Tanah Tanah yang subur merupakan kunci utama dalam keberhasilan menanam padi. Oleh karena itu, menjaga kesuburan tanah adalah suatu hal yang sangat penting bagi petani padi. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kesuburan tanah antara lain Pemupukan yang tepat sesuai dengan kebutuhan tanah dan tanaman Penggunaan pupuk organik atau kompos untuk meningkatkan kandungan bahan organik di dalam tanah Penggunaan teknik tanam yang tepat agar nutrisi tanah terjaga dengan baik Menerapkan sistem rotasi tanaman untuk mencegah penurunan kesuburan tanah 14. Cara Mengatasi Banjir pada Lahan Tanam Salah satu risiko yang harus dihadapi oleh petani padi adalah banjir. Banjir dapat merusak tanaman dan mengurangi produktivitas panen. Oleh karena itu, cara mengatasi banjir pada lahan tanam merupakan suatu hal yang penting. Beberapa cara mengatasi banjir antara lain Membangun bendungan atau waduk agar air tidak meluap ke lahan tanam Membuat jalan air agar air dapat mengalir dengan lancar dari lahan tanam Memilih jenis padi yang tahan terhadap genangan air atau banjir 15. Cara Mengatasi Serangan Hama dan Penyakit pada Tanaman Padi Petani padi harus selalu waspada terhadap serangan hama dan penyakit pada tanaman padi. Serangan hama dan penyakit dapat mengurangi kualitas dan jumlah panen. Beberapa cara mengatasi serangan hama dan penyakit antara lain Menggunakan pestisida yang aman dan sesuai dengan kebutuhan tanaman Menggunakan predator alami untuk mengendalikan hama Mengikuti standar sanitasi pada lahan tanam agar hama dan penyakit tidak berkembang biak 16. Menghindari Overfertilisasi Overfertilisasi dapat mengakibatkan kerusakan pada tanah dan merusak lingkungan sekitar. Oleh karena itu, penting untuk tidak menggunakan pupuk berlebihan pada lahan tanam. Pupuk yang berlebihan dapat menyebabkan kenaikan pH tanah dan merusak sifat-sifat kimia di dalam tanah. 17. Menggunakan Teknologi Pertanian yang Modern Teknologi pertanian yang modern dapat membantu para petani meningkatkan produktivitas panen dan mengurangi risiko kerusakan lingkungan. Beberapa teknologi pertanian yang dapat digunakan antara lain Sistem irigasi tetes yang dapat menghemat penggunaan air dan energi Alat-alat pertanian yang memudahkan petani dalam melakukan kegiatan pertanian Pestisida alami yang tidak merusak lingkungan dan aman untuk digunakan 18. Menerapkan Sistem Pertanian Berkelanjutan Sistem pertanian berkelanjutan merupakan cara bertani yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dalam sistem pertanian berkelanjutan, petani harus memperhatikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Beberapa prinsip dalam sistem pertanian berkelanjutan antara lain Meminimalkan penggunaan bahan kimia yang merusak lingkungan Menerapkan sistem rotasi tanaman dan penggunaan pupuk organik untuk menjaga kesuburan tanah Menggunakan teknologi pertanian yang modern untuk meningkatkan produktivitas panen 19. Mengikuti Standar Mutu dalam Produksi Padi Pada masa pasca-panen, penting untuk memeriksa kualitas padi yang dihasilkan. Standar mutu padi meliputi ukuran, warna, dan kandungan nutrisi di dalamnya. Dengan mengikuti standar mutu yang telah ditetapkan, petani dapat memastikan bahwa padi yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan dapat dijual dengan harga yang tinggi. 20. FAQ 1. Berapa lama waktu yang dibutuhkan dari penanaman hingga panen? Waktu yang dibutuhkan dari penanaman hingga panen tergantung pada jenis padi dan kondisi lingkungan di lokasi kamu. Rata-rata, waktu yang dibutuhkan adalah sekitar 3-4 bulan. 2. Bagaimana cara memilih benih padi yang baik? Untuk memilih benih padi yang baik, perhatikan kualitas dan tanggal kadaluarsa. Pilih benih yang sehat dan tidak cacat serta simpan di tempat yang kering dan sejuk agar tetap awet dan tidak cepat rusak. 3. Apakah harus menggunakan pupuk kimia atau organik? Sebaiknya gunakan pupuk organik atau pupuk buatan alami yang tidak merusak lingkungan. Pupuk kimia dapat merusak sifat-sifat kimia di dalam tanah dan berdampak negatif pada lingkungan. 4. Bagaimana cara mencegah serangan hama dan penyakit pada tanaman padi? Menggunakan pestisida yang tepat, predator alami, dan menjaga sanitasi pada lahan tanam dapat membantu mencegah serangan hama dan penyakit pada tanaman padi. 5. Apa saja jenis padi yang cocok untuk ditanam di Indonesia? Jenis padi yang biasa ditanam di Indonesia antara lain padi varietas unggul, padi lokal, dan padi hibrida. Itulah panduan lengkap cara menanam padi bagi para Kawan Mastah. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu dapat menghasilkan panen padi yang subur dan produktif. Selamat mencoba! JAKARTA, - Jika kamu adalah salah satu pecinta tanaman hias namun tak memiliki cukup lahan untuk menanamnya di rumah, kamu dapat mencoba media hidroponik. Selain hemat lahan, menanam tanaman hias dengan hidroponik dinilai lebih efektif dan membuat tanaman lebih cepat berbunga dibandingkan dengan media hampir semua jenis tanaman hias dapat ditanam dengan sistem hidroponik, namun setidaknya ada lima tanaman hias yang berkembang maksimal dengan cara hidroponik. Baca juga 5 Inspirasi Tanaman Hidroponik Indoor di Area Sempit Melansir dari Gardening Chores, Jumat 30/7/2021, berikut ini lima jenis tanaman hias yang cocok ditanam dengan hidroponik. 1. Anggrek Siapa yang tak kagum dengan indahnya bunga anggrek? Dengan total jumlah spesies lebih dari 30 ribu jenis anggrek, bunga ini memberikan bentuk daun dan warna bunga yang eksotis juga elegan untuk dijadikan tanaman itu, bunga anggrek ini cocok untuk ditanam dengan hidroponik karena anggrek menyukai area dengan kelembapan tinggi dan dan sistem akar mereka menyerap nutrisi langsung dari udara. Bahkan, kini banyak orang yang mengalihkan anggreknya dari tanah ke hidroponik. Selama kamu bisa memastikan bahwa suhu udara dan kelembapannya stabil, tanaman ini akan tumbuh subur dan cepat berbunga. Baca juga 6 Ide Mendekorasi Rumah dengan Tanaman Hias 2. Amarilis Jika kamu menyukai ukuran bunga yang besar dan menjadikannya sebagai pusat perhatian dalam sudut rumah, maka amarilis adalah pilihan terbaik. Nah, amarilis menjadi salah satu tanaman hias yang cocok ditanam dengan hidroponik. Sebab, metode ini membuat umbi tanaman lebih besar dan berakar kuat sehingga kamu bisa memindahkan media tanamnya ke tanah jika tak lagi menggunakan hidroponik. Amarilis juga dapat beradaptasi dengan baik. 3. Iris Bunga iris adalah salah satu tanaman hias yang banyak ditemukan di alam liar misalnya, di rawa-rawa hingga kolam air. Beberapa spesies bunga iris tumbuh secara alami di air, seperti Iris variegata, Iris tectorum atau Iris versicolor.

cara menanam padi untuk hiasan